Senin, 30 April 2012

HARIMU WAHAI SANG BURUNG PUTIH


Ragamu masih terus terbang di angkasa
Walau angin terus mengencang membasuh kulit bumi
Gerakanmu sesekali munukik menacapkan kuku pada ikan kecil
Sebagai hadiah awasnya sang mata biru yang terus terjaga
Walau terselimuti asap putih dari cerobong kapal yang tertambat


Diatas sayapmu menari bidadari kecil
Tanpa sepatu balet yang membungkus kaki mungilnya
Kelembutan bulu putihmu mengusap lembut kakinya
Dalam gerak tari yang lincah
Oleh tatapan rindu sang pecandu seni


Ekormu mengipas udara yang terus memanas
Menggelitik setiap sukma untuk memandang ke arahmu
Walau sesekali kibasanmu terhenti oleh lelah
Mengatur nafas diatas lampu merkuri jalanan


Hanya dalam hitungan detik sayapmu mengibas kembali
Meninggi keangkasa yang tak berbatas
Dalam ketajaman naluri yang mengajak bebas
Menemani ombak yang terus menjenguk pantai


Melasayang Hokkaido June 2005

Tidak ada komentar:

Posting Komentar